Agar Anak Tumbuh Sesuai Harapan, Perhatikan Tiga Hal Ini

Semua orang tua memiliki pengharapan yang seragam terhadap anaknya, yakni jadi kebanggaan. Kalau memang bisa direngkuh dalam waktu dekat, mengapa tidak? Apalagi untuk jangka yang lebih jauh.

Seekor hewan yang baru melahirkan, anaknya langsung dapat berdiri dan berjalan.Tidak begitu lama, sudah dapat ikut mencari makan bersama sang ibu. Dan akhirnya dapat makan sendiri. Berbeda dengan seorang manusia, sangat lama waktu untuk mendidik. Satu-satunya yang diketahui saat pertama kali keluar ke muka bumi hanya menangis. Ketika kepanasan atau kedinginan, lantaran kain pembalutnya basah, semua diselesaikan dengan menangis.

Bertahun-tahun lamanya dipelihara, digendong dan disusui. Setiap hari dimandikan, dipeluk dan dibelai. Dikasihi dan ditimang, bahkan disediakan ayunan, buaian dan nyanyian khusus, agar dapat tidur. Lama sekali baru dapat membalik badan, kemudian diajar merangkak, duduk dan berdiri. Sesudah itu barulah dapat berjalan sedikit demi sedikit, sekalipun masih sering terjatuh.

Sesudah dapat berjalan dan bercakap serta usianya telah mencapai 4 tahun, barulah orangtua memasukkan ke taman kanak-kanak. Kemudian sekolah tingkat dasar, menengah hingga atas. Di usia sekolah dasar dan lanjutan, harus menghabiskan waktu paling kurang 14 tahun. Dengan biaya besar, barulah diharapkan dapat memperoleh selembar ijazah. Tapi selembar ijazah sekolah lanjutan itu belum menjamin dapat bekerja dan mencari makan sendiri. Apalagi untuk membantu orangtua yang pernah membiayai.

Melihat kronologis itu, terasalah bagi kita, betapa beratnya dan lamanya waktu serta banyaknya biaya yang dibutuhkan mendidik manusia dibandingkan hewan. Di samping itu betapa banyaknya pengorbanan dan tenaga orangtua mengurus anak. Biasa tidak tidur semalam menunggu anak yang belum kembali ke rumah. Demikian pula soal makanan. Lebih diutamakan anak dari orang tua sendiri. Semua dilakukan agar menjadi manusia terbaik.

Dan tugas tersebut kian berat, jika yang diharap adalah anak shaleh serta shalehah. Tetapi apa hendak dikata, sesuai kenyataan, sekalipun orang tuanya berpangkat tinggi atau kaya serta pengajar di perguruan tinggi, tidak sedikit yang melahirkan anak mesut (rusak). Padahal bekal pendidikan sudah diberikan di sekolah favorit, bahkan hingga luar negeri.

Mendidik anak menjadi shaleh dan shalehah adalah termasuk pekerjaan berat. Al-Quran telah memberikan dasar pendidikan yang jika dilaksanakan dengan baik, insya Allah anaknya akan menjadi putra harapan.

Pertama, seorang ayah dalam membina keluarganya, tidak memberi makan anaknya dari penghasilan yang tidak halal. Baik zatnya atau cara memperoleh. Diingatkan al-Quran: “Jagalah dirimu dan keluargamu (anak-istri) dari sentuhan neraka.” ( QS. Tahrim: 6). Artinya tidak memberinya makanan yang haram, dan berusaha keras mendidik keluarganya hidup islami. Menurut Imam al-Gazali, kalau orangtua sudah pernah memberi makan anaknya setitik zat yang sifatnya terlarang agama, bagaimanapun usaha mendidik anak dengan baik akan kandas karena telah ada bibit hitam di dalam tubuh anak.

Kedua, orangtua selalu mendoakan anaknya setiap selesai shalat terutama di tengah malam. Doa yang diajarkan dalam antara lain: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, istri dan keturunan kami yang ‘qurrata a’yun’ (sebagai penyenang hati). Dan jadikanlah kami bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS.25: 74).

Ketiga, mengikuti petunjuk pelaksanaan pendidikan yang diajarkan rasul dalam hadis, yaitu: (1) memberi nama yang baik, memberi makan yang halal, dan menikahkan sesudah dewasa. (2) Di waktu berusia 7 tahun sudah dilatih mengerjakan shalat. Kemudian di usia remaja, diajarkan keterampilan, misalnya berenang, berpanah dan menunggang kuda. Dan (3) akhirnya dinikahkan sesudah dewasa (HR Kutub Sittah).

Akhirnya, berdasarkan uraian singkat di atas, mendambakan anak shaleh shalihah dimulai dengan memberi nama yang baik, memberi makan halal, melatih disiplin shalat sejak usia 7 tahun, mengajarkan keterampilan dan membiasakan taat dan sabar di usia remaja, dan menikahkan dengan wanita yang beragama (tinggi akhlak), setelah dewasa serta tetap mendoakan “rabbi habli min al-shalihin” (ya Tuhanku kurniakanlah saya anak shaleh). Amin.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Agar Anak Tumbuh Sesuai Harapan, Perhatikan Tiga Hal Ini"

Post a Comment

close
Banner iklan disini