Vania; Kisah Sukses Asisten Rumah Tangga di Jerman

Berawal dari keisengan berfoto dengan pasangan dari Jerman, membawa perempuan ini melanglang buana ke Eropa. Dari sana, Vania Edge Wandita belajar banyak hal.

Sosok Vania Edge Wandita Koeberlein adalah satu di antara sekian banyak perempuan yang berhasil memiliki kesempatan untuk belajar dari kehidupan budaya salah satu kota di Eropa, Jerman. Perjalanan panjangnya untuk menimba ilmu di Eropa dimulai pada tahun 2000, ketika dirinya masih duduk di bangku SMA. Kala itu, perempuan kelahiran 13 Juli 1983 tersebut iseng meminta foto dengan pasangan bule Prancis yang kebetulan sedang berlibur di Candi Prambanan, Yogyakarta.

Perkenalan singkat itu ternyata tak berakhir begitu saja, melainkan berlanjut hingga tahun 2001. Pasangan bule Prancis tersebut mengunjungi kediaman Vania di Malang. Vania sangat beruntung karena di tahun berikutnya ia diajak berwisata keliling Prancis dan 5 negara lainnya di Eropa yakni Jerman, Belgia, Belanda, Austria dan Swiss. Apalagi seluruh biaya ditanggung sepenuhnya oleh pasangan tersebut.

Dari perjalanannya keliling beberapa negara di Eropa itu, Vania mengungkap kesan pertamanya. Ia menilai bahwa orang Eropa cenderung tidak banyak senyum dan cara berjalan mereka cepat. Tak hanya itu saja, mereka juga memiliki gaya hidup teratur dan bersih. 

Bermodal pengalaman tersebut, pada tahun 2003-2004, Vania memberanikan diri ikut program Au Pair yaitu sebuah program yang mencari seorang asisten rumah tangga dari negara asing yang bekerja dan hidup sebagai bagian dari keluarga di Jerman. Program tersebut dipilih karena ingin memperbaiki kemampuan berbahasa Jermannya. Saat itu, Vania tercatat sebagai mahasiswi Pendidikan Bahasa Jerman di Universitas Negeri Malang angkatan 2001.

Dari program Au Pair tersebut, Vania mulai belajar tentang karakter orang Jerman. Sambil membantu pekerjaan rumah dan mengasuh anak dari keluarga yang ditinggalinya, perempuan yang hobi jalan-jalan itu juga memperdalam bahasanya dengan mengikuti kursus.

Selama tinggal di Jerman, Vania mengungkap jika dirinya sama sekali tak pernah menerima perlakuan yang tidak menyenangkan, baik dari orang lain atau bahkan keluarga yang ditinggalinya. Beradaptasi dengan lingkungan jadi salah satu hal wajib yang perlahan namun pasti telah dilakoni Vania. 

Menetap di Jerman selama setahun membuat wanita yang akrab disapa dengan Aihua ini mendapatkan banyak pelajaran berharga, salah satunya tentang penerapan kedisiplinan sejak dini. Anak-anak memiliki jadwal untuk melakukan aktivitas mereka mulai dari tidur, makan hingga bermain. Pelajaran penting kedua yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Jerman adalah tentang privasi. 

Meski bertugas sebagai asisten rumah tangga, namun tidak ada sama sekali kesan 'babu' saat merawat anak-anak tersebut. Ini yang membuat Vania merasa dihargai, terlebih saat libur anak-anak sudah tidak menjadi tanggung jawabnya dan ia boleh pergi ke manapun sesuka hati. Senangnya jika bisa saling menghargai perbedaan.


Sumber: Merdeka

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Vania; Kisah Sukses Asisten Rumah Tangga di Jerman"

Post a Comment

close
Banner iklan disini