Jasa Karaoke Keliling Demi Biaya Kuliah Anak

Man jadda wajada. Siapa yang sungguh-sungguh, pasti akan berhasil Barangkali demikian prinsip orang tua ini dalam hidup. Dari jasa menyediakan karaoke keliling, anaknya mampu lulus kuliah di UI. Sebuah usaha yang layak diapresiasi.

Antrean panjang angkot di belakang Stasiun Depok Baru siang itu mencapai lebih dari 2 km. Untuk dapat keluar dari antrean itu, para sopir harus menunggu ekstra sabar. Waktu satu jam sudah paling cepat untuk menembus antrean tersebut. Biasanya para sopir meninggalkan kendaraan begitu saja. Mereka memilih duduk di warung kopi tenda seadanya yang ada di pojokan terminal.

Di sana para sopir biasa nongkrong sambil ngopi atau sekedar berbagi cerita dengan sesama sopir. Namun di antara hiruk pikuknya suasana terminal, ada sudut terminal yang menjadi spot favorit banyak sopir.

Ya, tepat di warung kopi Ibu Mimin ada satu gerobak antik yang bisa menghibur para sopir.

Adalah Rudi Hantoro (65) yang menjadi idola para sopir dan penjual asongan lainnya di sekitaran terminal. Setiap hari kehadiran Rudi selalu dinantikan penggemarnya. Rudi adalah seorang penjual jasa karaoke keliling. Sudah sejak tahun 2012 pria empat anak itu mengayuh gerobaknya keliling Depok.
 

"Biasanya di terminal, halte atau perkampungan. Ya tempat yang biasa rame orang aja," katanya.
Rudi mulai berkeliling Depok hingga perbatasan Jakarta Selatan mulai dari pagi hari. Dia berkeliling ke perkampungan untuk mencari pelanggan. Rudi biasanya mangkal di sekitaran Stasiun Depok Baru pada siang hari.

Sambil melepas lelah karena mengayuh gerobak, di situlah Rudi melayani pelanggan setianya. Dengan cekatan Rudi mengeluarkan boks berisi DVD berisi lagu-lagu.

"Biasanya bawa tiga boks. Isinya dangdut, pop sama lagu barat," ceritanya.

Untuk tiga buah lagu, pelanggan hanya perlu merogoh kocek Rp 5.000. Bahkan Rudi akan memberi bonus pada pelanggan setianya. "Kalau 10 lagu Rp 15.0000," katanya.

Layaknya tempat karaoke di mal, gerobak karaoke keliling miliknya dilengkapi layar kecil seperti televisi, jadi pelanggan bisa melihat teks lagu. Selain itu, gerobaknya juga dilengkapi sound system yang lumayan bagus.

"Ya sama seperti di mal. Cuma ini versi hiburan rakyatnya lah," ucapnya tersenyum.

Rudi dengan sabar mengganti tiap kepingan sesuai permintaan pelanggan. Dia tidak pernah mengeluh jika ada pelanggan yang rewel. Karena menurutnya, pelanggan adalah raja. Hiburan karaoke keliling ala Rudi biasanya ramai menjelang akhir pekan.

"Kalau malam libur bisa sampai jam 03.00 WIB. Kalau hari biasa sampai tengah malam saja," ungkap Rudi.

Usaha yang digeluti Rudi bukan tanpa kendala. Dirinya beberapa kali diusir saat berada di pemukiman penduduk karena dianggap mengganggu. Suara dari karaoke kelilingnya dianggap mengganggu warga sehingga Rudi terpaksa pergi dari pemukiman itu.

"Padahal anak-anak lagi nyanyi," ujarnya.

Sejak saat itu, Rudi selalu izin terlebih dahulu pada pengurus lingkungan jika ingin beroperasi di pemukiman. Kendati demikian, Rudi tak putus asa. Dia tetap berusaha ada di tengah-tengah pelanggan karena kehadirannya sangat dinantikan.

"Siasatnya jadinya suaranya dikecilkan kalau di perumahan," katanya.

Sehari, Rudi bisa mendapatkan uang antara Rp 100-150 ribu. Hasil jerih payahnya itu bisa membiayai anak-anaknya hingga jenjang perguruan tinggi.
 

Bahkan salah satu anaknya adalah lulusan dari Universitas Indonesia (UI). "Sekarang masih ada satu anak saya yang kuliah di Gunadarma," imbuh Rudi.

Kini Rudi sudah memiliki pelanggan tetap. Dia tak hanya berkeliling menghampiri pelanggan di kawasan terminal, sesekali Rudi disewa secara khusus oleh pelanggan setianya.

"Biasanya untuk hiburan acara arisan, hajatan atau sekedar kumpul-kumpul," tandasnya.

Tiap hari mengayuh gerobak kadang membuat Rudi lelah hingga beberapa kali terjatuh. Jika sudah begitu, dia harus beristirahat. Dia berharap selalu diberikan kesehatan sehingga bisa terus mengayuh gerobak karaoke kelilingnya yang bertuliskan 'Pencair Galau, Pengusir Risau'.

Mimin, salah satu pelanggan karaoke keliling Rudi mengaku sangat terhibur. Kalau sedang suntuk di warung kopinya dia selalu melepaskan penat dengan karaoke keliling ala Rudi. "Murah ya di sini mah. Kalau di karaoke mal kan mahal," katanya.

Setiap hari Mimin selalu bernyanyi di karaoke tersebut. Alasannya, untuk menghilangkan stres. "Biar lebih rileks ada. Murah meriah," ucapnya.

Sumber: Merdeka


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jasa Karaoke Keliling Demi Biaya Kuliah Anak"

Post a Comment

close
Banner iklan disini