7 Alasan Ceria Sambut Ramadan

Apa yang membuat kita bersemangat ketika memasuki bulan Ramadan? Setidaknya 7 alasan ini bisa mengonfirmasi kebenaran tersebut. Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga ibadah diterima.

Ramadan selalu istimewa. Rasanya tak ada proses keagamaan semenarik Ramadan di muka bumi. Terlebih di negara kita, karena Ramadan dan lebaran setelahnya dirayakan begitu meriah. Karena sebagian besar masyarakat Indonesia adalah umat Muslim, maka prosesi keagamaan yang terkait dengan Islam akan menjadi begitu terasa. Nah, mengapa Ramadan sebenarnya lebih dari sekadar berpuasa dan Lebaran? Coba simak 7 alasan ini, yang dijamin bakal bikin kamu senyum sendiri, sambil mungkin sedikit mengangguk-angguk.

Menguji Iman
Khusus selama Ramadan, kita diminta untuk lebih beriman pada kepercayaan kita. Ramadan bisa jadi momen yang tepat untuk melambatkan ritme hidup kita yang mungkin sudah begitu kencang. Bila biasanya, saking sibuknya kita merasa waktu begitu cepat, bahkan 24 jam dalam sehari kurang untuk mengejar semua deadline. Maka selama puasa, kita bisa menggunakan waktu yang terasa lambat ini untuk introspeksi diri dan merenungkan bagaimana kita hidup selama ini. Dan bisa saja, menjadi waktu yang pas bagi kamu untuk mungkin memikirkan rencana-rencana yang akan dilakukan ke depan. Waktu untuk introspeksi ini adalah berkah. Di hari-hari biasa, dengan ritme hidup yang begitu cepat, jangankan introspeksi, makan siang saja barangkali kita enggak sempat.

Selalu Berbuat Baik
Selain menjadi periode yang tepat untuk berintrospeksi diri, Ramadhan juga adalah waktu di mana iman kita harus lebih mampu menahan ego. Ego yang mungkin bila tak dikendalikan berujung hal-hal enggak baik. Kita juga diajak untuk lebih rendah hati, dan lebih memberi perhatian pada orang lain. Intinya, tidak menutup mata pada penderitaan orang lain, dan bisa lebih berkontribusi, lebih berbagi. Zakat dan infak adalah salah satu cara untuk berbagi dengan orang-orang di sekitar kita yang mungkin sedang membutuhkan.

Jaga Badan
Bila biasanya selama hari hari biasa kita susah sekali mengendalikan pola makan, maka Ramadan bisa jadi momen di mana kita sebenarnya bisa mengupayakan untuk makan teratur. Karena waktu-waktu makan sudah diatur oleh jam sahur dan jam berbuka. Untuk kamu yang kelebihan berat badan, puasa bisa jadi momen yang pas untuk menurunkan berat badan. Bagi kamu yang makannya sedikit di luar Ramadan, yakin deh, selama Ramadan bisa-bisa berat badan sedikit bertambah. Karena biasanya menu-menu buka puasa menggugah selera.

Media Silaturahmi
Sudah pasti, selama bulan puasa enggak ada satu pun dari kita yang lolos dari agenda buka puasa bersama. Entah itu teman sekantor, teman dari kantor lama, sekompleks, satu indekkos, teman kuliah, sampai teman satu SMA dahulu barangkali. Dan kebiasaan ini sangat menarik sebenarnya. Bahkan bagi mereka yang sebenarnya enggak berpuasa, ada yang rajin ikut acara buka puasa. Buka puasa jadi waktu yang tepat untuk berkumpul dengan teman-teman yang sudah lama tidak bersua. Bisa saja, dari rangkaian bukber alias buka bersama ini, mungkin kita bisa bertemu dengan teman lama, yang siapa tahu jadi belahan jiwa, kan?

Munculnya Makanan Saat Buka
Selain bersilaturahmi dengan kerabat dan teman yang sudah lama tidak bertemu, saat Ramadan kita juga bertemu lagi dengan jajanan-jajanan yang bisa menjadi menu buka puasa. Kadang, jajanan-jajanan yang kita sebut takjil ini justru enggak tersedia di hari-hari biasa. Bagi penggemar kuliner, keseruan mencari makanan berbuka ini menjadi fenomena dan keasyikan tersendiri. Kue-kue tradisional menjadi primadona di momen-momen seperti ini. Sebut saja kurma, kolak, es blewah, dan banyak lagi.

Serunya Mudik
Di akhir-akhir Ramadan, setelah hampir sebulan berpuasa, mudik ke kampung halaman juga jadi fenomena dan keseruan tersendiri bagi yang melakukannya. Bagi yang mudik, perjalanan yang kadang memakan waktu begitu lama dan melelahkan ini menjadi membahagiakan. Karena akhirnya bisa bertemu dengan keluarga yang barangkali lama enggak bertemu, dan akhirnya bisa Lebaran bersama. Mudik selalu menjadi cuti panjang yang dinantikan sepanjang tahun, dan sudah dipersiapkan dengan matang. Bahkan saat masih berpuasa, perasaan akan mudik itu sudah membuat hati senang. Ditambah lagi, perasaan senang menerima tunjangan hari raya (THR), bahkan beberapa perusahaan memberikan bonus kepada pegawai mereka.

Meriahnya Idul Fitri
Lebaran menjadi gong. Perasaan bisa memulai semuanya dari awal lagi, setelah berpuasa sebulan itu biasanya susah digambarkan. Tetapi mungkin sebagian dari kita menggambarkan perasaan itu dengan membeli pakaian baru untuk berlebaran. Lain Ramadan, lain lagi makanan-makanan yang hanya bisa kita lihat saat Lebaran. Perasaan bisa bertemu ketupat, lontong opor, dan masih banyak lagi itu membahagiakan, lho. Bagi yang mudik, lebaran di kampung juga istimewa karena biasanya ada kuliner khas yang juga hanya bisa ditemukan saat Lebaran, dan kebiasaan-kebiasaan berlebaran lainnya yang enggak akan dijumpai di kota besar. Di Pontianak misalnya, orang berlebaran itu bisa seminggu bahkan dua minggu penuh. Sampai kue-kue Lebaran di rumah habis, seperti pesta yang benar-benar enggak habis.
Begitu banyak aspek Ramadan yang sebenarnya membahagiakan. Kesempatan-kesempatan istimewa yang hanya datang di bulan suci ini. Mudah-mudahan, kita semakin kuat berpuasa saat Ramadan. 
Sumber: BeritaS


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "7 Alasan Ceria Sambut Ramadan"

Post a Comment

close
Banner iklan disini